Canberra - Pemerintah Australia berhasil mendorong jaringan televisi Australia sepakat untuk menerapkan kebijakan  baru mengenai pembatasan tayangan peluang judi saat siaran olahraga.

Laporan terbaru Radio ABC Australia yang dikutip Whatindonews.com pada Senin (26/5/13) menyebutkan kebijakan itu muncul setelah sebelumnya Perdana Menteri (PM) Julia Gillard mengancam akan melarang total tayangan tersebut.

Jaringan TV juga menyatakan akan mengamini tuntutan pemerintah federal yang  meminta jaringan TV mengajukan proposal aturan penyiaran yang sudah disesuaikan dengan persyaratan regulator dalam dua pekan mendatang.

Sebelumnya PM Gillard memberi waktu dua minggu bagi jaringan TV untuk menyampaikan aturan siaran yang sesuai dengan persyaratan Pemerintah,  yaitu tayangan iklan peluang  judi masih dibolehkan tetapi hanya pada waktu jeda dan waktu istirahat siaran olahraga.

Pembatasan ini menuai reaksi keras dari TV gratis yang mewakili jaringan televisi di Australia.

Mereka menyebut rencana kebijakan ini sebagai belum pernah terjadi sebelumnya tapi akhirnya mereka setuju dengan pembatasan itu.

“Belum pernah terjadi kebijakan seperti ini sebelumnya bagi industri siaran di Australia, tapi kami menerima kebijakan ini. Kami  yakin pemerintah bertindak untuk menanggapi keprihatinan masyarakat," pernyataan TV Gratis.

"Kami akan mengirimkan aturan siaran yang sudah direvisi dalam dua minggu ke depan sesuai permintaan PM Gillard."

PM Gillard ancam media

Sebelumnya PM Gillard mengatakan jika industri siaran tidak merespon kebijakannya, maka pemerintah akan menerbitkan undang-undang yang melarang total iklan peluang judi di TV.

"Dari saat para pemain memasuki lapangan hingga mereka meninggalkan lapangan, tidak akan ada iklan peluang judi  lagi" katanya dalam konferensi pers pagi ini.

"Media  TV  sudah kami beri peringatan, jika tidak dilaksanakan maka jangan salahkan pemerintah jika kami  mengambil tindakan tegas lebih  lanjut."

"Saya pikir tawaran kami sudah maksimal dan masyarakat akan merasa lega.”  tegas Gillard.

"Saya ingin anak-anak paham mengenai pertandingan olahraga, tetapi tidak bisa dengan adanya siaran olahraga semacam itu. Ketika mereka menonton olahraga, saya ingin mereka menikmati kontes, kecakapan fisik dan kerja tim yang ditampilkan.

Kebijakan PM Gillard  ini didukung kalangan olahraga.Kepala eksekutif Liga Rugby Nasional (NRL),  Dave Smith. Menurutnya intervensi pemerintah ini merupakan langkah penting untuk menyeimbangkan tayangan olahraga di TV.

Dia mengatakan taruhan tidak boleh menjadi fokus utama dalam pertandingan olahraga dan penggemar muda tidak boleh terpapar promosi peluang judi yang berlebihan selama pertandingan berlangsung.

Dukungan juga disampaikan Michael Sullivan, bos salah satu perusahaan peluang judi olahraga Sportingbet.

"Kami berlisensi dan diijinkan untuk mempromosikan bisnis kami di Australia, tapi iklan peluang judi saat ini memang sudah berlebihan,"  katanya.

"Kami sudah menjalankan bisnis  ini selama tujuh tahun terakhir dan tidak ada yang menyatakan keberatannya, jika saat ini ada yang keberatan berarti memang sudah jelas ada kekhawatiran di masyarakat." "Dan saya pikir itu cukup adil."

Meski demikian kebijakan ini oleh pemimpin oposisi Tony Abbot disebut sebagai poltik pencitraan pemerintah Partai Buruh agar dinilai merangkul kebijakan koalisi. Red dari berbagai sumber

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.