Semarang – lembaga penyiaran, khususnya televisi, berperan penting dalam membangun citra instansi atau lembaga negara, tidak terkecuali lembaga kepolisian. Di dalam banyak tayangan, baik program yang secara khusus berkaitan dengan kepolisian atau di dalam program hiburan, masih terdapat kesalahan penggunaan atribut hingga jabatan yang berdampak pada persepsi publik.
Tidak hanya itu, aktivitas dan tindakan kepolisian dalam menangani sebuah perkara di lapangan, juga perlu diselaraskan agar yang tampak tidak hanya kesan menarik, tetapi juga berkaitan dengan kredibilitas institusi. Hal ini disampaikan Ketua KPI Pusat Ubaidillah saat menjadi Narasumber dalam kegiatan Rakernis Divhumas Polri di Semarang yang dihadiri Kabid Humas Polda seluruh Indonesia, Selasa (6/5/2025).
Diketahui, banyak tayangan yang melibatkan keterlibatan kepolisian dalam reality show hingga sinetron. Oleh karena itu, Ubaidillah mendorong agar institusi Kepolisian dan media penyiaran menguatkan kerja sama dan kolaborasi agar informasi yang disampaikan lebih akurat, informatif, dan edukatif.
"Kegiatan hari ini (Rakernis Divhumas Polri) adalah bagian dari membangun citra positif Polri di mata publik, khususnya melalui media penyiaran. Program kepolisian yang tayang di TV perlu disajikan secara informatif, edukatif, dan tidak menyimpang dari realitas tugas-tugas Kepolisian," ujarnya. Foto: Humas Polri