Jakarta - PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh atau yang dikenal dengan nama udara Trans7,  mendapat giliran menerima Evaluasi Tahunan Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) Televisi Berjaringan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Dipimpin oleh Mohammad Reza, Komisioner KPI Pusat Koordinator Bidang Pengelolaaan Struktur dan Sistem Penyiaran (PS2P), evaluasi tahunan memaparkan penilaian KPI selama Oktober 2018 hingga September 2019 yang didasari atas sanksi, apresiasi dan siaran konten lokal sebagai bagian komitmen dari pelaksanan Sistem Stasiun Jaringan (SSJ).

Dalam periode evaluasi, Trans7 menerima tujuh teguran tertulis dengan satu diantaranya teguran atas siaran iklan.  Pada periode yang sama,  terdapat delapan apresiasi dari KPI untuk Trans7. Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran KPI Pusat, Mimah Susanti.

Sementara itu, Komisioner KPI Pusat bidang Kelembagaan Hardly Stefano Pariela berharap agar Trans7 dapat hadir sebagai televisi yang sarat nilai edukasi dan hiburan. Sejauh ini, ujar Hardly, semua program di Trans7 dapat dikatakan telah berkualitas. Namun KPI punya catatan terhadap program Rumah Uya yang justru terlihat berbeda sendiri dibandingkan program lain di Trans7. “Belum lagi, program ini banyak mendapatkan catatan dari publik,”ujarnya.

Terkait kualitas program televisi, Komisioner KPI Pusat bidang Kelembagaan Nuning Rodiyah menyampaikan catatan hasil Riset KPI sepanjang tahun 2019. Sejauh ini, nilai indeks kualitas program siaran dari Trans7 dapat dikatakan di atas rata-rata indeks televisi. Secara rinci dapat dilihat bahwa dari delapan program siaran yang dinilai, hanya ada dua program siaran yang mendapatkan nilai indeks di bawah standar KPI, yakni Variety Show dan Infotainment, serta kategori program sinetron tidak diukur indeksnya karena Trans7 tidak menayangkan program sinetron.

Nuning menggarisbawahi untuk program variety show dari Trans7, perlu mendapatkan perhatian lebih untuk perbaikan karena indeksnya di bawah rata-rata indeks kategori program Variety show, yaitu 2.24 dari rata2 2.52. Harapannya, pihak Trans7 melakukan perbaikan sehingga seluruh program siaran yang dihadirkan Trans 7 dapat diakui menjadi unggulan.  

Nuning memberikan apresiasi atas siaran Iklan Layanan Masyarakat (ILM) yang ditampilkan oleh Trans7. Dirinya berharap, konten literasi media dapat muncul dalam ILM ke depan, termasuk ajakan kepada publik untuk senantiasa menonton program-program yang baik. KPI, tentu saja akan membantu masyarakat melalui program Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa, untuk memberikan referensi program siaran yang layak ditonton oleh masyarakat, diantaranya adalah program-program yang nilai indeksnya berkualitas dan jugaendapat apresiasi dari KPI dalam ajang anugerah KPI, Anugerah Syiar Ramadhan.

Menanggapi evaluasi dari KPI Pusat, Ch Suswati Handayani selaku Direksi Trans7 menyatakan komitmennya untuk senantiasa menjaga kualitas siaran di televisinya.  Suswati menegaskan bahwa prioritas bagi Trans7 adalah program yang hadir disukai pemirsa dan mendidik. “Gak bikin bodoh pemirsa,” ucapnya. Suswati yang juga didampingi Andi Chairil, Anita Wulandari dan juga Leonna Anggraini, mengakui bahwa keputusan untuk menyiarkan program anak adalah keputusan yang penuh resiko, mengingat dari segi iklan program ini tidaklah memberikan keuntungan signifikan. Namun dirinya meyakini bahwa Trans7 akan terus melakukan perbaikan agar program-program yang hadir dapat terus mendidik dan mencerahkan publik.

 

 

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.