Cirebon – Para guru berperan besar dalam membentuk karakter anak didiknya . Guru juga berperan memberi penyadaran pada anak didiknya agar mampu memilih tayangan yang bermanfaat buat dirinya. “Guru-guru di sekolah berperan sangat penting dalam menanamkan literasi media dan penyadaran terhadap anak muridnya,” kata Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq, salah satu narasumber acara Sosialisasi Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI di Hotel Gerage, kota Cirebon, Sabtu, 23 November 2013.

Selain itu, lanjut Mahfudz, ketika di rumah anak-anak jangan dibiarkan menonton tayangan televisi sendirian tanpa pendampingan orangtua. Pendampingan dari orangtua dapat meminimalisir dampak buruk dari tayangan yang tidak pantas atau tidak baik.

Dalam kaitan itu, Mahfud memandang perlu adanya pembatasan jam menonton anak-anak. Menurut politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), maksimal waktu menonton anak-anak tidak lebih dari 2 atau 3 jam perhari. “Harus dipikirkan bagaimana membatasi jam tonton anak-anak. Ini tergantung dari kita semua,” paparnya dalam acara sosialisasi yang dimoderatori Anggota KPI Pusat, S. Rahmat Arifin.

Sementara itu, Wakil Ketua KPI Pusat, Idy Muzayyad mengatakan, masyarakat tidak boleh dipengaruh televisi apalagi jika pengaruh itu tidak baik. Untuk menghindari dampak itu, penanaman literasi media menjadi pilihan. Dengan begitu, masyarakat yang paham melek media akan mengubah sudut pandang yakni masyarakat yang mengendalikan isi siaran atau media.

Idy juga sepakat dengan pernyataan Ketua Komisi I DPR RI mengenai pembatasan jam tonton anak-anak. Menurutnya, pembatasan jam menonton untuk anak-anak akan memberi ruang bagi anak-anak mencari kegiatan alternatif seperti membaca buku, belajar dan berinteraksi dengan lingkungan ketimbang hanya menghabiskan waktu dengan menonton televisi.

Dalam kesempatan itu, Anggota KPI Pusat, Agatha Lily menyampaikan peran dan fungsi KPI dalam pengawasan isi siaran. Namun, lanjutnya, peran pengawasan KPI akan menjadi lebih efektif dengan bantuan masyarakat. Red