Ini adalah sinetron yang menamatkan jalan ceritanya dalam sekali tayang, & berlanjut dengan cerita baru. Tayang secara estafet mulai pagi hingga malam, seakan-akan stasiun tivi pemilik tidak mempunyai tayangan lain.
Sejak pertama sinetron ini tayang pada awal puasa hingga sekarang, selalu mengisahkan tentang penderitaan istri atas kekejaman, ketidakadilan, eksploitasi, ketidaktanggungjawaban dari suami kepadanya, yang berujung pada perceraian & keberhasilan sang istri dalam sebagai ”single parent” dan mengelola bisnis pribadi.
Yang saya khawatirkan pada kasus ini ialah jalan cerita yang serupa, yang selalu diulang lebih dari 10 jam per hari selama lebih dari 30 hari, akan berdampak pada psikologi, emosi, dan pola pikir pemirsanya yang sekitar 70% di antaranya ialah wanita dan anak-anak.
Seperti yang saya kemukakan pada paragraf ke-dua, sinetron dengan jalan cerita ini tidak seimbang secara gender dan berpotensi menimbulkan dampak buruk pada masyarakat secara tidak langsung. Misal: meningkatkan angka perceraian, yang pada akhirnya berpengaruh pada psikologi anak di bawah umur. Anak-anak yang menonton sinetron ini, juga berpeluang berpikir dewasa secara “prematur”. Sudut pandang kepada kepala rumah tangga menjadi negatif.
Saya tidak mempermasalahkan tayangan sinetron (apapun) selama mengikuti kaidah/norma yang berlaku di masyarakat, semisal: tata cara berbusana, tata bahasa, perilaku sosial, dsb.
Namun, daripada menyuguhkan cerita drama yang sarat akan emosi, pergolakan batin, atau pertengkaran rumah tangga, alangkah baiknya merubahnya agar pemirsa lebih menghargai seluruh anggota keluarga & lingkungan secara setara serta menyuguhkan cerita yang memotivasi untuk berkompetisi secara sehat, khususnya dalam pendidikan, teknologi dan wirausaha, di mana kesan positif lebih kental dari pada prasangka negatif antar pemain.
Acara sinetron memiliki peminat tersendiri dalam industri hiburan & peminatnya tidak sedikit. Harus dimanfaatkan dengan optimal demi menumbuhkan perilaku terpuji di masyarakat, terlebih kepada para penerus bangsa. Jangan diabaikan hingga menjadi boomerang bagi kita.
Saya harap saudara-saudara dari Komisi Penyiaran Indonesia dapat mempertimbangkan aduan saya dan memutuskan tindakan yang tepat atas kasus ini. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.
Pojok Apresiasi
Prawira Hendrik
Waspada! Penipuan
Atasnama
PT. Bintang Toedjoe tbk.
Sebuah salah satu proses penerima uang/hadiah. Menayangkan Pelayanan iklan.
Sekian,Terima Kasih.