Terimakasih telah atas rekomendasinya sehingga rumah produksi telah mengganti pemeran utama.
Sayangnya masalah ini jauh dari selesai. Masalah sebenarnya teletak pada jalan cerita sinetron ini yang: mengglorifikasi poligami, mewajarkan pernikahan anak, pemaksaan pernikahan anak, penculikan anak, grooming anak, romantisasi pedofilia, stockholm syndrome. Begitu banyak masalah dalam satu cerita.
Apa penulis sinetron ini tidak berempati pada kasus anak sekolah dipaksa menikah sehingga bunuh diri tepat setelah akad yang viral kemarin2? Sehingga tega meromantisasi pemaksaan pernikahan anak dan membuat pemeran utama jatuh cinta pada pelaku pemaksaan pernikahan itu sendiri? Contoh stockholm syndrome yang sempurna. Belum lagi grooming sebelum menikah yang dilakukan Tirta pada Zahra. Menjijikkan sekali.
Saya tahu rating penonton sangat penting sehingga PH berlomba2 membuat sinetron yang mengaduk2 emosi penontonnya. Tapi bukan begini caranya. Sinetron yang buruk membuat pola pikir masyarakat juga buruk. Lihat kolom komentar ig Suara Hati Istri. Begitu banyak abg yang menulis: 'Bapeeer sama Zahra, jd pengen menikah sama om - om' ???
Sinetron ini baru beberapa episode tayang dan pengaruhnya sudah sedemikian besar. Harus berapa anak lagi yang bunuh diri agar masyarakat mengerti bahwa pemaksaan pernikahan anak itu buruk?
Apa Bapak dan Ibu yakin di masyarakat seperti inilah anda ingin membesarkan putra dan putri anda?
KPI jangan lupa, bahwa kontrol penyiaran ditangan anda. Marilah kita bersama memberi pengaruh baik kepada masyarakat. Saran saya, rombak ulang sinetron Suara Hati Istri Zahra, atau hentikan penayangannya.
Pojok Apresiasi
Prawira Hendrik
SEGERA HADIR
NET. PRIME
LISENSI DARI CBS(Amerika Serikat)