Dalam acara Rumah Uya banyak sekali adegan-adegan bergelagat rekayasa yang dibangun seolah-olah nyata. Mulai dari bertengkar, berteriak-teriak dan mengeluarkan kata-kata kasar terhadap teman dan pasangannya yang berselingkuh dan lain-lain. Pengakuan-pengakuan korban di acara Uya Kuya patut dipertanyakan kebenarannya. Jangan-jangan semua (lagi-lagi) hanya demi kepentingan rating televisi. Dalam setiap programnya, Uya selalu ‘menjual’ kisah pribadi seseorang untuk dijadikan bahan materi acaranya.
Jam tayang yang masuk dalam prime time juga memungkinkan banyak anak kecil yang menonton, sehingga akan memberikan contoh buruk bagi anak-anak.